Sunday 19 April 2015

Akibat Ulah Manusia Inilah Foto-Foto Kerusakan Bumi Terparah


Bukan rahasia lagi bahwa kita (manusia) telah mengeksploitasi planet kita dengan ketamakan dan kerakusan, dan kini kita mulai kehabisan sumber daya dengan kecepatan yang luarbiasa, tetapi banyak orang menolak untuk memperhatikan hal ini.
Seperti yang dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com, Foto-foto yang luar biasa dari kerusakan lingkungan dibawah ini, yang dikumpulkan menjadi sebuah buku oleh Global Population Speak Out, dengan judul: “Overdevelopment, Overpopulation, Overshoot.” menunjukkan realitas dari tragedi ekologi dan sosial yang terjadi di Bumi.
Berselancar di gelombang penuh sampah di Jawa (Indonesia)
Hutan Nasional Willamette, Oregon (USA). 99% deforestasi

Sungai Kuning di Mongolia begitu tercemar sehingga hampir mustahil untuk bernapas di dekatnya
Ladang minyak ken River, California (AS) – dieksploitasi sejak Tahun 1899
Kebakaran di anjungan minyak di Teluk Meksiko, April 2010

Selengkapnya Baca Disini
Lanskap penuh sampah di Bangladesh
Hutan Indonesia berubah menjadi perkebunan kelapa sawit
Bagian dari hutan Amazon di Brazil, dibakar untuk “Digunakan”
Excavator terbesar di dunia, Bagger 288, yang digunakan untuk penambangan batubara di Tagebau Hambach, Jerman.

Selengkapnya Baca Disini
Tempat Pembuangan Akhir di Accra (Ghana). Sampah elektronik biasanya berakhir di negara-negara Dunia Ketiga
 
Lanskap Mexico City, dengan 20 juta penduduk
Albatross terbunuh karena mengkonsumsi limbah plastik manusia dengan berlebihan di Kepulauan Midway (Pasifik Utara)
Lanskap yang tertutup oleh rumah kaca, Almeria (Spanyol)
Zona kaya Tar di Alberta, Kanada, hancur oleh pertambangan dan limbah beracun
Maladewa akan tenggelam dalam 50 tahun karena pemanasan global akibat tindakan manusia.

Selengkapnya Baca Disini
Tambang Mir, Rusia. Lubang raksasa ini adalah tambang berlian terbesar di dunia.

Selengkapnya tentang tambang-tambang manusia dapat dibaca disini
Lembaran es besar yang mencair di dekat pulau Svalbard, Norwegia

Selengkapnya Baca Disini
Kapal-Kapal Nelayan di Laut Aral yang Mengering

No comments:
Write komentar