Tuesday 17 March 2015

Latar Belakang Tokoh-Tokoh Sosial Pendidikan Islam



1.      ibnu khuldum ( 1332-1406)
latar belakangnya: ibnu khuldun dianggap seorang ahli falsafah dan serjana teragung sepanjang zaman. Beliau menggunakan kaedah penyelidkan yang dimana mirip dengan kaidah sosiologi dan dimana beliau menempatkan sifat-sifat yang semula jadi dan sebab-sebab peristiwa sejarah berlaku.beliau membagi sejarah dengan 2 bagian yaitu :sejarah ham dan sejarah khas. Ibnu khuldun mengutamakan aspek-aspek kedalaman bagi suatu peristiwa karena sejarang berhubungan rapat dengan latar belakang  sejarah masyarakat dan tidak seperti  halnya ahli sejarah sebelumnya.
Sumbangan ibnu khuldun berupa ilmu dan pemikiran islam. Berjaya menganalisis sejarah dari aspek kemasyarakatan,ekonomi , politik dan pendidikan. Memberikan panduan yang baik kepada manusia tentang sebuah tamadun. Berpendapat bahwa sebuah tamadun berdiridari keunggulan rohani dengan jasmani. Merupakan pelopor pemikiran-pemikiran modern khususnya dalam bidang sejarah, politik,ekonomi, sosial dan pendidikan.
Karya agung ibnu khuldun, AL MUKHODIMAH merupakan karya agung ibnu khuldun dalm bidan gprasejarahan. Mengikuti Lewis buku ini merupakan buku ensiklopedia sintesis mengenai metodologi sains kebudayaan yang penting dan buku ini dapat membantu ahli sejarah dalam menghasilkan kajian ilmiah dan benar. Buku ini membahas secara rinci tentang kehidupan sejarah dan prasejarah. Buku ini seteballebih kurang 700 lembar.
Penggagas falsafah, Ibnu khuldun mendefenisikan sejarah sebagai catatan maklumat tentang kemasyarakkatan, yaitu perubahan perilaku terhadap sifat-sifat manusia seperti kemarahan, kebiadaban, revolusi, perasaan setia kawanan,dan pemberontakan sehingga mengakibatkan terbentuknya suatu negara dan rakyat. Wijudnya berbagai kegiatan dan pekerjaan manusia,berbagai aspek ilmu pengetahuan dan pembangunan,dan secara umum berkenaan dengan semua perubahan-perubahan yang dialami manusia.
Secara ringkas defenisi diatas,sejarah dan masyarakat adalah satu kesatuan yang mempunyai kesamaan realita yang terkait satu antara yang  lainya. Koncep ini berbeda dengan Herodotus,seorang ahli sejarah yang mengumukakan bahwa Tuhan ikut campur tangan secara langsungdalam menentukan sejarah manusia dan bukan manusia itu sendiri yang menentukan sejarahnya.

2.       Syaikh Abdullah Ahmad
       Abdullah ahmad merupakan tokoh pendidikan islam dari sumatra barat yang menjadi pioneer dan pelopor yang pertamakali memperkenalkan sistem madrasah, yaitu model pendidikan agama yang menggunakan kelas yang di lengkapi bangku, meja, papan tulis, kurikulum yang terstandar, ijazah dan visi lulusannya yang di sesuaikan dengan perkembangan zaman, lulusannya selain menguasai ilmu agama islam juga menguasai ilmu pengetahuan umum.
       Abdullah ahmad lahir di padang panjang pada tahun 1878, anak dari haji ahmad  yang di kenal sebagai seorang ulama dan juga pedagang kecil. dari sini dapat di katakan jika abdullah ahmad bukanlah dari kalangan bangsawan yang serta merta memperoleh pendidikan yang tinggi. Pendidikannya di mulai dengan mempelajari agama islam pada orang tuanya sendiri, serta beberapa guru yang ada di daerahnya. Setelah baligh ia di masukkan ke sekolah kelas dua (sekolah yang di peruntukkan bagi kaum pribumi) di padang panjang. Karena ayahnya seorang ulama yang berpikiran modern, abdullah ahmad sangat di harapkan menjadi orang terpelajar dan memiliki pengetahuan yang luas dalam bidang agama dan pengetahuan umum. Mengingat di lingkungannya pendidikan yang masih tradisional dan berbasis pesantren yang tidak ada batas waktu keluar masuknya, tidak ada kurikulum secara tertulis, tidak ada standart kelulusan dan sebagainya. Pengajaran tanpa mengajarkan apakah yang di ajarkan tersebut sesuai dengan perkembangan zaman atau tidak. Beberapa sumber menyebutkan bahwa setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya pada sebuah sekolah pemerintah dan pendidikan agamanya di rumah abdullah ahmad berangkat ke mekah untuk menunaikan ibadah haji sambil menimba ilmu.
       Dalam berbagai literatur tentang tokoh-tokoh bersejarah dalam pendidikan islam nama abdullah ahmad snatiasa di sebutkan. Ini menunjukkan bahwasannya sosok abdullah ahmad yang berlatar belakang dari kalangan pedagang kecil yang harus sekolah di sekolahan kelas dua yang memang hanya di peruntukkan bagi kaum pribumi adalah salah satu tokoh pendidikan islam yang berpengaruh di indonesia khususnya di daerah sumatra barat, meskipun memang ada beberapa tokoh lain seperti zainuddin labay, rahmah elyunusiah, mahmud yunus dan sebagainya.
Dalam kedudukanya sebagai oendidik ,ia banyak memiliki gagasan dan pemikiran dalam bisang sosia pendidikan yaitu:
Pertama,pemerataan pendidikan. Pada jaman dahaulu belanda menerapakan sistem diskriminatif terhadap rakyat jajahan, khususnya dalam bidang pendidikan.
Kedua tentang kurikulum. Beliau mendirikan HIS Asabiah dengan merubah pola dan sitem pemikiran masyarakat tradisional, yang berupa pemikiran berbasih pondok pesantrren tradisional dengan mementingkan agama saja dan menghiraukan pengetahuan umum. Akan tetapi dengan adanya beliau mendirikan HIS tersebut, maka disana memasukan segenap aspek pengetahuan agama dan tklupa juga pengetahuan umum yang cukup,dengan cara yang paham tentang pengetahuan agama memberikan apa yang diketahuinya kepada yang belum mengerti,dan begitu juga sebaliknya.
Ketiga, tentang pendidikan. Dengan didirikanya HIS,maka terkucurlah dana yang didapat dari subsidi pemerintah belanda,yaitu berupa dana dan tenaga guru dari Belanda.
Keempat, kemodernan. Dengan sikap ketrbukaaan dalamproses belajar, disana menampung semua murid semua golongan dengan syarat beragama islam. Dengan adanya tenaga pengajar yang berkompeten. Dan berjiewa idealis dan penuh cita-cita untuk kemajuan bangsa yang terjajah.

3.       KH. Ahmad Dahlan
       Nama kecil KH. Ahmad Dahlan adalah Muhammad Darwisy. Ia merupakan anak keempat dari tujuh orang bersaudara yang keseluruhan saudaranya perempuan, kecuali adik bungsunya. Ia termasuk keturunan yang kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim, salah seorang yang terkemuka di antara Walisongo, yaitu pelopor penyebaran agama Islam di Jawa. Silsilahnya tersebut ialah Maulana Malik IbrahimMaulana IshaqMaulana 'Ainul Yaqin, Maulana Muhammad Fadlullah (Sunan Prapen), Maulana Sulaiman Ki Ageng Gribig (Djatinom), Demang Djurung Djuru Sapisan, Demang Djurung Djuru Kapindo, Kyai Ilyas, Kyai Murtadla, KH. Muhammad Sulaiman, KH. Abu Bakar, dan Muhammad Darwisy (Ahmad Dahlan).
KH Ahmad dahlan asalah tokoh pembhaaru pendidikan islam dia jawa yang berupaya menjawab semua permasalahan umat. Dialah tokoh yang berupaya memasukan pendidikan umum kedalam kurikulum madrasah, dan memasukan pendidikan agama ke dalam lembaga pendidikan umum. Melalui pendidikan , KH Ahmad Dahlan mengingatkan agar umat bangsa memiliki jiwa kebangsaan dan kecintaan terhadap tanah air. Dialah tokoh yang berhasilmengembangkan dan menyebarluaaskan gagasan pendidikan modern ke seluruh pelosok tanah air melalui organisasi Muhammadiyah yang didirikandan hingga kini masih menunjukan eksistensinya secara fungsional.
Pandangan pemikiran KH Ahmad Dahlan hampir sama dengan pemikiran tkoh pembaharuan  islam yang ada di India yaitu Ahmad Khan, yang dimana beliau sangat ngin memajukan mengenai pentingnya kepribadian. Beliau sangat bangga dengan pemikiran-pemikiran pendahulunya yang mengahsilkan pemikiran yang hebat di eranya masing-masing. Akan tetapi beliau tidak hanya mengikuti pendahulunya itu, metode yang dulu dianggap sudah tidak relevan dengan keadaaan zaman saat itu. Kemudian harus dikukuhkan sebuah metode-metode baru yang relevan dengan zaman saat itu dan harus di gali dan dikaji dalam.
Selain itu Ahmad Dahlann berpandangan dengan pendidikan berfungsi sebagai pembekalan siswa dengan pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan untuk tercapainya materil. Dengan demikian Ahmad Dahlan mengkritik kaum tradisionalis yang menjalankan model pendidikan lama yang diwarisi turun temurun tanpa melihat aspek relevansinya dalam perkembangan zaman.
Kemudian upaya mewujudkan visi,misi,dan tujuan pendidikan,akan dilaksanakan lebih lanjut melalui organisasi Muhammadiyah yang didirikannya. Paa tahun 1911 Ahmad Dahlan mendirikan sebuah madrasah dengan harapan bisa memenuhi kebutuhan kaum muslimin terhadap pendidikan agama dan pada saat itu yang sama bisa memberikan mata pelajaran umum. Dimana adanya pendidikan umum saat itu berfungsi untuk pengetahuan agar tercapainya kebutuhan material. Dengan terpenuhinya materil maka akan ada kesataraan derajat dengan kaum kolonial Belanda.
Beliau berharap dengan adanya pendidikan yang masuk saat itu dapat merubah pola pikir masyarakat tradisional menjadi modern, dan dengan berpikir yang modern maka masyarakat melawan dengan bijak kepada kolonial tanpa adanya kekerasan.
4.      KH. Hasyim Asyari
KH. Hasyim asyari nama lengkapnya adalah M. Hasyim asyari  ibn Abd al wahid ibn Abd al Halim.  Ia lahir di desa Gedang,Jombang Jatim, pada hari selasa kliwon 24 dzulhijah 1287 H. Bertepatan dengan tanggal 14 februari 1871,dan wafat tanggal 25 Juli 1947 pada usianya yang ke 79 tahun.
Pada tahun 1926 sebuah oraganisasi sosial yang didirikan beliau bernama Nahdlatul Ulama yang disebut dengan NU. Tujuan organisasi iini untuk mempertahankan ajaran ASWAJA serta tradisi islam ini beruoaya membangun sumber daya manusia melalui lembaga pendidikan islam. Pada awalnya model pendidikan beriskap tradisional dnegna mengajarkan hanya pengetahuan agama saja dengan sistem halaqah, kemudian berubah dengan adanya penambahan pendidikan umum dengan menggunakan sistem madrasah. Dengan kiprah NU untuk melawan penjajah,memukul mundur penjajah. KH Hayim asyaari adalah tokoh karismatik dan diberikan gelar oleh seorang peneliti dari Autralia yang berhasil mendirikan NU dan melakukan pembaharuan terhadap pendidikan yang ada di dalamnya. Beliau memperkenalkan sister madrasah dan kurikulum yangmemuat mata pelajaran agama dan umum.
Bukan hanya diatas itu saja, tetapi bilau juga menyumbangkan sebuah pemikiran dengan menghasilkan karya tulis dengan bukunya yang berjudul,, “ al tanbihat wajibat liman yashna’ al maulid al munkarat ( nasihat penting bagi orang merayakan kelahiran Nabi Muhammad dengan menjalakan hal-hal yang dilarang agama. Kemudian sebagai pakar hadis bilau juga mengetahui bahwa peringatan mauilid itu adalah bid’ah. Disebutkan dalam kitabnya bahwa mulanya maulid dihadiri oleh sejumlah orang yang mendengarkan bacaan Al quran sejarah kelahiran dan perjuangan nabi. Dar tradisi ini diharapkan masyarakat dapat memperoleh berkah dan terdorong untuk meneladani kehidupan rasulullah. Lantaran muatan poitif ini, mayoritas ulama sunni,praktik mauilid ini dianggap bid’ah tapi berkategorikan bid’ah yang baik yang masih bisa ditoleransi, maka kadang disunnahkan atau dianjurkan. Dan masiih banyak lagi pengajaran pendidikan beliah kepada msayarakat.
Dengan sumbangan beliau berupa pendidikan ini beliau juga mengajar di pesantrenya tersebut, dengan ilmu pengetahuan yang di dapatkan selama menempuh pendidikan di Mekkah. Dan beliau juga melanjutkan tugas dari KH. Wahab hasbullah pendiri NU.kemudian beliau menjadi pemimoin gerakan tersebut, dengan  melalui organisasi itu Hasyim Asyari membina dan menggerakan masyarakat dalam segala hal.
5.      Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara nama aslinya adalah Suwardi suryaningrat dilahirkan pada 2 mei 1889 bertepatan dengan 1303 H di Yogyakarta.
Berbicara tentang pendidikan pada umumnya serta pendidikan islam pada khusunya di Indonesia tidak dapat ditinggalkan pembicaraan terhadap tokoh dan pejuang pendidikan sejati yang bernama Ki hajar dewantara. Gagasan dan pemikiranya telah ditulis dalam berbagai karya tulisnya yangmendapat sambutan hangat dari Ir. Soekarno selaku presiden Indonesia 1. Karena demikian luas dan mendalam pemikiran pendidikanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya,karena berbgai alasan, corak,sifat dan karakter pemikiran pendidikanya belum dapat dipahami dengan baik oleh masyarakat.
Sebagai seorang muslim yang taat dan tinggal dalam budaya jawa yang kental ,maka diduga kuat pemikiran beliau itu,selain di pengaruhi oleh latar belakang pendidikan situasi politik dan perjalanan hidupnya, juga akan dipengaruhi oleh pandanganya tentang ajaran Islam. Hal ini dapat menjadikan dasar yang kuat untuk mengidentifikasi corak dan sifat gagasan-gagasan pendidikanya.
Dalam suatu bagian di dalam karyannya, beliau menyatakan dapat dilihat menurut batasan pengertian dan beliau memiliki visi dan misi pendidikan tersebut. Misalnya mengatakan bahwa,”pendidikan nasional sebagaimana dianut oleh Taman Siswa adalah pendidikan yang beralaskan garis hidup drdari bangsanya.dan diajukan untuk keperluan perkehidupan yang dapat mengangkat derjat nengara dan rakyatnya,agar dapat bekerja bersama-sama dengan laii bangsa untuk kemulian segenap manusia diseluruh dunia.”
Dengan memperhatikan sedikit pernyataan diatas,nampak bahwa visi,misi pendidikan beliau adalah pendidikan sebagai alat perjuangan untuk mengangkat harkat dan martabat dan kemajuan umat manusia  secara universal. Sehingga mereka dapat berdiri kokoh sejajar dengan bangsa lain yang telah maju serta tetap berpijak pada identitas diri sebagai bangsa yagn memiliki keberadaban budaya yang berbeda dengan bangsala lain.
Pemikiran dan gagasan beliau ini tentang mata pelajaran, secara subtansional tmpak masih relevan pada masa sekarang bagi pendidik karena beliau menginginkan pembentukan kepribadian yang memiliki kemajuan yang seimbang antara intelektal dan emosional,duniawi dan ukhrowi,mamteril dan spiritual. Pendidikan budi pekrti, dalam hal ini beliau menyampaikan dengan masyarakat mengetahui akan budi pekerti yang luhur, karena menjadikan landasan moral setiap individu. Dan di pihak lain tetapharus berpijak pada kepribadian sebagai bangsa indonesia yang memiliki budaya dan kepribadian yang khas, tidak meniru atau bersikap kebaratan dansebagainya. Dengan pendidikan agama, pendidikan agama yang diajarkan beliau ini culup toleran,demokat,menghargai perbedaan,seimbang,sesuai dengan prinsip ham,dan realistik. Beliau terliahat bahwa bukan kiai tetapi pandangan beliau tentang agama tidak bertentangan dengan ajaran islam. Dan masih banyak lagi pemikiran-pemikiran beliau yang disumabngkan kepada kemajuan bangsa.
6.      KH. Syaifuddin zuhri
KH. Syaifuddin zuhri dilahirkan pada tanggal 1 oktober 1919 di Sokaraja,Banyumas,Jateng. Beliau lahir dari pasangan H.Muhammad zuhri, seorang petani sekaligus pedagang kecil ,dengan seorang istri bernama Siti sa’adatun.
Perkembangan pendidikan islam di indonesia di mulai dari tahapan yang paling sederhana hingga ke tahapan yang paling tinggi seperti Perguruan Tinggi KH. Syaifuddin zuhri, seorang ulama yang dibesarkan di lingkungan NU dan kemudian juga menjadi tokoh NU memiliki pertumbuhan khusus terhadap kemajuan perguruan tinggi islam. Beliau di anugrahi  kekcerdasan yang tinggi dan didukung oleh kemauan yang kerasuntuk belajar secara otodidak ,menyebabkan belia menjadi ulama yang serba bisa. Selain menjadi guru,pejabat, politikus, ulama. Perpaduan antara kesempatanya menjabat dengan kemampuan intelektualnya menjadikanya seorang tokoh yang aktif dan produktif dalam menulis.
Dalam buku prof.Dr.Mastuhu,pada bukunya yang berjudul “ memberdayakan sistem pendidikan islam “, melihat bahwa KH.syaifudin adalah sebagai ulama pendidikan 3 zaman , yaitu zaman pendidikan tradisional,zaman pendidikan revolusi 45,dan zaman pendidikan modern. Dengan ciri fundamental pendidikan tradisonal antara lain kuatnya perana ulama dan kyai dalam kehidupan bermasyarakat. Dan pada masa ini ulama mampu mempertahankan statusnya sebagai pewaris simbol-simbol islam. Ciri fundamental kependidikan revolusi 45 adalah semangat revolusioner dan radikal terhadap kaum kafir. Sedeangkan kependidikan modern ditandai dengan adanya semangat mengusai ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai landasan pembangunan.
KH.syaifuddin zuhri, beliau dididik oleh kultur pesantren tradisional ,berjuang dalam kultur ideologi dan revolusi,dan menikmati masa senja dalam kultur modern.

Dalam segi gagasan pemkiran danoerjuangan beliau ini, beliau menunjukan perhatian dan kesungguahan untuk memajukan pendidikan islam mulai dari tingkat pendidikan islam dari tingkat pendidikan dasar di pesantren hingga keperguruan tinggi Islam seperti IAIN. Terkait dengan upaya ingin memajukan dalam bidang ini, maka beliau termasuk seroang pemikir yang melopori timbulnya kesadaran masyarakat,untuk ikut serta membiayai beban pendidikan,melaui dana wakaf. Gagasan ini sangat relevan dengan konsep pendidikan berbasismasyarakat sebagaimana yang kini tengah diupayakan pelaksanaanya. Beliau juga tercatat sebagai orang yang memperhatikan penyiapan sumber daya manusia untuk meningkatkan mutu pendidikan islam,dengan cara mengirim pelajar dan mahasiswa untuk belajar di luar negeri.

No comments:
Write komentar