Ketika Jaggu melapor ke produsernya bahwa dia punya bahan liputan orang mencari Tuhan, sang produser langsung bilang ‘tidak’ ke wartawatinya itu. “Kalau ada yang mencari Tuhan, itu bukan berita. Tapi kalau ada yang menemukan Tuhan, itu baru berita!”
Cuplikan dalam film PK (baca Peekay) yang diperankan oleh Aamir Khan (berperan sebagai makhluk alien bernama PK) dan Anushka Sharma (berperan sebagai wartawati) itu sengaja diangkat ke dalam film parodikal tersebut, untuk memotret kondisi manusia yang sampai saat ini masih mencari Tuhan.
Dan ketika Tuhan ditemukan di Banyuwangi, beritanya benar-benar meledak—persis seperti yang dikatakan bosnya Jaggu. Semua orang membicarakannya. Foto KTP nya jadi bahan berita pertama yang menghebohkan jagad media sosial. Para tokoh dan MUI pun turun tangan, meminta Tuhan mengganti nama.
Dalam sekejap, wajah Tuhan yang berkumis itu jadi terkenal. Wartawan mendatangi rumahnya. Menanyakan kisah hidupnya dan mengungkit awal mula KTP nya beredar luas. Belum sampai seminggu, Tuhan, untuk pertama kalinya, sudah tiba di Jakarta. Dia pun terkesima dengan keramaian kota yang sangat jauh dari kampung halamannya di Dusun Krajan, Banyuwangi, Jawa Timur.
Tadi pagi, para penyiar radio ngomongin Tuhan dengan cara yang sama sekali berbeda. Bukan dengan iringan lagu rohani, tapi dalam suasana ceria dengan canda-tawa. “Saya temannya Tuhan. Enak dong gak ada yang berani macem-macem ama gw. Lo mau ke mana? Mau ke rumah Tuhan.” Saya ikut tertawa.. :D
Sebenarnya apa yang salah dengan nama Tuhan? Warga setempat justru merasa aneh dengan kegemparan yang muncul belakangan. Sebelumnya, tidak ada yang mempermasalahkan atau bermasalah dengan Tuhan. Baik dengan namanya atau dengan orangnya.
Tuhan digambarkan sebagai sosok yang santun dan tidak banyak bicara. Pria kelahiran 30 Juni 1973 itu tinggal di rumah sederhana bercat kuning bersama sang istri, Husnul Hotimah. Keduanya dikaruniai dua orang anak, yaitu Novita Sari (21) dan Dewi Lestari (11).
"Saya nggak merasa aneh dengan nama saya, biasa saja. Orang-orang sini juga sudah biasa sama nama saya," kata Tuhan kepada Detikcom.
Hal serupa diungkapkan sang istri. “Kalau warga sini ya justru kaget nama suami saya jadi terkenal, orang sini manggilnya Tohan,” ucapnya seperti dikutip Banyuwangi Times. Husnul pun mengaku baru sadar bahwa nama suaminya unik setelah banyak wartawan datang ke rumahnya.
Ya, nama KTP nya memang Tuhan, tapi nama yang dikenal oleh semua orang di sekitarnya adalah Tohan. Dalam dialeksuku Using (suku asli Banyuwangi), huruf U dibaca O, ‘tulis’ dibaca ‘toles’. Pria berusia 42 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai tukang kayu itu pun biasa dipanggil Pak To atau Pak Han. Tidak ada yang memanggil Tuhan atau Pak Tuhan.
Jadi, lelucon yang beredar di antara kita saat ini sama sekali tidak lucu kalau dibawa ke kampung halaman Pak To.
Mengapa tidak lucu? Karena tidak ada Tuhan di kampung mereka! Warga setempat tentu tidak pernah menanyakan nama asli Pak To apalagi mengecek KTP nya. Yang punya nama juga tidak pernah mempertanyakan nama pemberian orang tuanya, Jumhar dan Dawijah. Begitu juga keenam saudara kandungnya.
Seingat Pak To, seperti diceritakan kepada Tempo.co, KTP-nya beredar luas di media sosial setelah seorang guru meminjam KTPnya untuk perpanjangan STNK motor vixion yang dia jual ke si guru. Mungkin dari situ KTP nya difoto lalu disebar ke Facebook dengan keterangan-foto yang menggelitik: “Teori Januari Christi terbantah...Tuhan ada di Banyuwangi!!”
Ganti Nama
Lantas apakah setelah ini Pak To harus ganti nama sepertidiminta MUI?
Memangnya Pak To salah apa? Etika apa yang dilanggar oleh keluarga ini? Toh nama itu benar-benar diberikan oleh orangtuanya tanpa niat macam-macam. Nama itu pun sah karena sudah diresmikan oleh negara lewat pemberian KTP yang ditandangani oleh aparat setempat.
Lagi pula, nama Tuhan bukan monopoli si tukang kayu. Di Desa Pakel, tak jauh dari Desa Kluncing tempat Tuhan tinggal, ada juga warga setempat yang nama KTP-nya Tohan. Di China, seperti diberitakan Viva, ada nelayan yang bernama God. Tahun 2014 lalu, warga Rusia juga sempat heboh saat nama God Gazarov diberitakan oleh banyak media.
Kita juga sudah biasa bertema dengan Robby yang dalam bahasa Arab berarti Tuhanku. Malah tidak sedikit yang menggunakan nama Allah sebagai bagian dari namanya.
Maka biarkan Pak To, saudara, teman dan tetangganya memanggil dia apa adanya (bukan apa yang tertulis di KTP nya). Biarlah Tuhan menjalani hidupnya seperti biasa dan membuat kusen seperti hari-hari yang sudah dilalui sebelumnya.
Jangan jadikan dia sosok yang dia sendiri tidak mengenalnya. Jangan ajak Tuhan main sinetron atau menawarkannya jadi pembawa acara bincang-bincang.
Dan kita semua pun, sebagai makhluk beragama, tetap menyembah Tuhan yang kita imani dengan segenap jiwa dan raga.
No comments:
Write komentar