Sebanyak 156 lumba-lumba terdampar di sepanjang pantai timur laut Jepang selama akhir pekan kemarin. Terdamparnya banyak lumba-lumba tersebut dinilai merupakan sinyal Jepang bakal diguncang gempa berkekuatan besar.
Kejadian serupa pernah menimpa Jepang pada tahun 2011 silam, di mana 50 paus terdampar di pesisir pantai enam hari sebelum gempa berkekuatan 9 skala richter menyebabkan tsunami besar yang menghancurkan ratusan mil pesisir pantai Jepang serta memakan 18 ribu lebih korban.
Seperti yang dikutip dari metrotvnews.com, Ilmuwan menyebut jika lumba-lumba dan jenis paus lainnya sangat peka akan gangguan yang terjadi di medan elektromagnetik bumi yang berhubungan dengan pergeseran lempeng tektonik.
“Hal itu mungkin saja (indikasi gempa berkekuatan besar), tapi tak ada bukti pasti untuk mengkonfirmasi teori tersebut,” ujar Kepala Cetacean Resources Group Toshiaki Kishiro, Senin (13/4/2015).
“Jepang memiliki banyak kasus terdamparnya paus atau lumba-lumba yang terdampar di pesisir, jadi kami akan mencaritahu kenapa hal ini bisa terjadi,” tambah dia.
Penjelasan lainnya menurut Kishiro, ratusan lumba-lumba yang terdampar itu juga bisa disebabkan karena secara alami merasakan keanehan di medan elektronik bumi. Selain itu bisa juga untuk menghindari spesies lainnya, seperti paus pembunuh.
“Fenomena ini juga bisa disebabkan karena lumba-lumba ini coba menghindari kapal-kapal nelayan atau kesehatan mereka yang terinfeksi parasit membuat mereka sedikit kebingungan,” pungkasnya.
Kejadian serupa pernah menimpa Jepang pada tahun 2011 silam, di mana 50 paus terdampar di pesisir pantai enam hari sebelum gempa berkekuatan 9 skala richter menyebabkan tsunami besar yang menghancurkan ratusan mil pesisir pantai Jepang serta memakan 18 ribu lebih korban.
Seperti yang dikutip dari metrotvnews.com, Ilmuwan menyebut jika lumba-lumba dan jenis paus lainnya sangat peka akan gangguan yang terjadi di medan elektromagnetik bumi yang berhubungan dengan pergeseran lempeng tektonik.
“Hal itu mungkin saja (indikasi gempa berkekuatan besar), tapi tak ada bukti pasti untuk mengkonfirmasi teori tersebut,” ujar Kepala Cetacean Resources Group Toshiaki Kishiro, Senin (13/4/2015).
“Jepang memiliki banyak kasus terdamparnya paus atau lumba-lumba yang terdampar di pesisir, jadi kami akan mencaritahu kenapa hal ini bisa terjadi,” tambah dia.
Penjelasan lainnya menurut Kishiro, ratusan lumba-lumba yang terdampar itu juga bisa disebabkan karena secara alami merasakan keanehan di medan elektronik bumi. Selain itu bisa juga untuk menghindari spesies lainnya, seperti paus pembunuh.
“Fenomena ini juga bisa disebabkan karena lumba-lumba ini coba menghindari kapal-kapal nelayan atau kesehatan mereka yang terinfeksi parasit membuat mereka sedikit kebingungan,” pungkasnya.
No comments:
Write komentar